Greensasa

Coretan Tanpa Batas Dari Seorang Perempuan Biasa Yang Ingin Berbagi Tentang Hidup Bagi Siapa Saja Yang Berminat Membacanya....

Sunday, July 31, 2011

Nasi Goreng Nggak Banyak Minyak Dengan Telur Setengah Matang Tapi Yang Nggak Setengah Matang Dan Nggak Matang Juga

Lama banget nggak nulis-nulis lagi di catatan kecil blog saya ini.
Kali ini saya pengen bagi-bagi cerita saya selama pindah di Samarinda, yeap kota dimana saya tinggal sebelum akhirnya merantau untuk menuntut ilmu di kota Yogyakarta tercinta.

Banyak sekali hal-hal yang saya alami, saya harus bertemu dengan berbagai kepenatan pikiran orang dewasa pada umumnya, masalah-masalah yang nggak ada habisnya. Tapi nggak mungkin saya beberkan masalah-masalah saya itu di catatan kecil blog saya ini, karena itu "urusan dapur" pribadi saya sendiri. 
Satu hal yang pasti saya belajar banyak hal dari masalah-masalah itu, belajar untuk semakin dewasa. Dewasa dalam berpikir dan mengambil keputusan. Tingkah laku sih mungkin masih bisa dibilang mengikuti jaman a.k.a ikutin lebay-lebaynya anak muda jaman sekarang biar nggak dikata tua-tua amat (melet). Well, kesibukan saya sekarang adalah bekerja. Bekerja yang sangat-sangat sedikit bikin deg-degan karena ini first timenya saya bekerja. Awal-awal sih canggung, lama-lama makin menyenangkan. Sudah mulai menikmati pekerjaan saya itu. Kadang segala sesuatu yang baru kita mulai memang bikin kita takut, tapi kalau nggak dijalanin kita nggak akan tahu sejauh mana kita mampu untuk suatu hal yang dipercayakan pada kita. Disinilah saya, bekerja sebagai seorang Marketing and Communication Puella Cafe. Menangani segala hal yang berkaitan dengan Customer dan Event (termasuk band, jangan pada sirik kalau anak bandnya ganetng-ganteng dan dekat sama saya *melet lagi*).

Pekerjaan saya mungkin terlihat santai, tapi apa pun jenis pekerjaan pasti akan punya kesulitannya masing-masing. Apalagi saya berhubungan langsung dengan customer. So far sih para customer asik-asik saja, walau kadang ngeluh karena minuman terlambat diantar, makanan yang belum datang tapi itu biasa. Kadang juga ada customer yang permintaan makanannya macam-macam, misalnya minta nasi goreng yang nggak banyak pakai minyak dan telur mata sapi tapi jangan yang setengah matang tapi juga nggak matang-matang sekali. Pesanan yang lucu menurut teman saya yang membawahi bagian dapur, dan para waiter yang cuma bisa geleng-geleng kepala. Tetapi itulah pengalaman-pengalaman unik yang ditemui jika berhadapan dengan pelanggan sebuah cafe.

Sejauh ini sih saya menyenangi pekerjaan saya, berhadapan dengan customer dan bisa ngobrol walau sebentar dengan mereka itu sudah cukup buat saya senang. Bukan karena saya sok akrab tapi memang ingin membuat mereka merasa cafe yang mereka datangi itu bukan sekedar cafe tapi tempat dimana mereka bisa berekspresi seperti layaknya dirumah mereka sendiri. Tidak ada jarak antara customer dan waiter atau pengelola. Disitulah letak kesulitan yang sebenarnya dari pekerjaan ini. Membuat customer nyaman dan selalu kembali ke cafe dimana kita berada. Tadinya pengen cerita yang lain tapi kenapa jadi cerita masalah pekerjaan saya ya... It's okay kan guys??

Well, pelajaran yang bisa saya peroleh adalah setiap pekerjaan yang kita jalanin dengan sepenuh hati dan kita senangi pasti akan membuahkan hasil yang tidak kita duga. Itulah yang saya alami, saya mulai jatuh cinta dengan pekerjaan yang awalanya bikin saya ragu, bisa atau tidak saya kerjakan. Tetapi kepercayaan yang diberikan pada saya membuat saya yakin, ide-ide saya memang hanya bisa saya tuangkan pada pekerjaan ini. Jika ada pekerjaan lain pun, saya akan berusaha untuk mencobanya karena tidak ada yang tidak mungkin jika kita yakin dan mau berusaha untuk belajar. Selamat berusaha pembaca setia, saya yakin kalian mampu mengerjakan apa yang akan kalian kerjakan jika kalian yakin kalian pasti bisa.... Goodluck ;)




          ~sasa~

Saturday, July 16, 2011

Persahabatan Itu Ada Dimana Saja Dan Pada Siapa Saja

Hari ini melihat arti persahabatan ditengah hutan, antara sesama karyawan kapangan. Perhatian yang luar biasa karena teman yang sedang sakit mengalami kejang-kejang dan berontak saat ditahan oleh sang sahabat. Sering sekali saya melihat berbagai perhatian, tangisan, ketakutan, kecemasan, rasa khawatir, dan kasih sayang tak terbatas. Dan kali ini saya melihatnya lagi dari karyawan yang sama-sama bekerja di lapangan. 
Sang sahabat menggendong sahabatnya yang sakit dengan penuh kasih sayang serta melupakan betapa berat  sahabat yang digendongnya, melepaskan jaket dan menaruh dikepala sahabatnya agar dapat menahan kepala sahabatnya yang ditidurkan ditempat periksa ruang dokter saat itu. Semua dilakukan dengan penuh kasih sayang.
Apa yang dilakukan oleh karyawan tersebut terhadapat sahabatnya itu membuka mata saya, bahwa persahabatan itu ada dimana saja dan kapan saja. Ketulusan dan kebaikan hati seorang sahabat diperlihatkan pada saya saat itu. Mungkin karena rasa kebersamaan merantau di tanah orang membuat kedekatan antara mereka tercipta. Ada rasa takut kehilangan yang tersirat di mata sang sahabat, dia berusaha sebisamungkin agar paramedis menolong sahabatnya yang sakit itu sesegera mungkin, dia tidak beranjak sedikit pun dari sisi sahabat yang sakit itu. Setia menemani dan tatapan mata sang sahabat saat melihat sahabatnya yang sakit itu tidak akan pernah saya lupakan dalam memory saya.




regrads

sasa