Mamberamo hari ini sedang panas menyengat. Ban-ban mobil milik perusahaan yang melintas meninggalkan debu tipis yang berterbangan di udara. Disini saat kita ingin pergi dari satu camp ke camp lain, kita hanya dapat menggunakan mobil perusahaan. Kegiatan tumpang-menumpang bagi karyawan di perusahaan ini sudah jadi hal yang biasa, asal mobil yang akan ditumpangi sejalan atau sejurus dengan tujuan yang ingin dituju oleh si calon penumpang.
Enam bulan sudah saya berada di camp termpat saya bekerja saat saya menuliskan tulisan ini dalam notes smartphone yang saya pakai. Camp AJA - Mamberamo Raya, tempat saya bekerja. Mencari uang untuk diri saya sendiri serta keluarga saya, dan Poliklinik adalah tempat saya bekerja.
Poliklinik adalah tempat strategis untuk siapa saja yang ingin pergi atau datang ke camp yang sering disebut kota kecil ditengah hutan Mamberamo ini. Oleh karena itulah saya menjadi terbiasa dengan silih bergantinya kendaraan yang mampir dan menurunkan serta menaikkan penumpang. Kenal dengan banyak karyawan sudah menjadi hal yang biasa bagi saya. Becengkrama dengan mereka pun seperti menjadi rutinitas saat tidak ada kerjaan atau apa yang saya kerjakan sudah selesai.
Duduk menatap jalan yang menjadi penghubung antar camp di siang hari menjadi kenikmatan sendiri bagi saya. Saat itulah saya berpikir dan tak pernah menduga bahwa saya bisa berada di tempat ini dan kenal dengan banyak orang di tempat ini. Benar-benanr tidak pernah saya bayangkan, berada ditengah hutan Papua. Hutan Mamberamo Raya dengan segala fasilitas seperti di kota. Kota Dalam Hutan..... Camp AJA - Mamberamo Raya....
Regrads
Sasa
